Hal ini menunjukkan bahwa tanaman jagung merupakan tanaman yang rentan mengalami defisiensi unsur N dan K. Berdasarkan data yang dikemukakan oleh Syafruddin et al. (2007), pupuk tanaman jagung di
Gejala defisiensi K pada daun kelapa sawit juga dikenal sebagai orange spot. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan (Sunarjo, 2014). Unsur Kalium (K) dan Magnesium (Mg) merupakan unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar sebagai hara makro.
Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro Pada Tanaman. Nitrogen (N) Gejala kekurangan nitrogen ditandai dengan warna daun berubah menjadi hijau muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati dan mengering berwarna merah kecoklatan. Pembentukan buah tidak sempurna, kecil-kecil, kekuningan, dan masak sebelum waktunya.Tanah terdiri dari dua unsur hara yaitu unsur hara esensial dan non esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, yang fungsinya dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain, sehingga bila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan berpotensi menyebabkan gangguan pada pertumuhan tanaman, yang sering diistilakan dengan defisiensi.Unsur C, H, dan O diperoleh dari air dan udara. Pola serapan hara tanaman jagung dalam satu musim mengikuti polanakumulasi bahan kering sebagaimana dijelaskan oleh Olson dan Sander (1988). Sedikit N, P, dan K diserap tanaman pada pertumbuhan fase 2, dan serapan hara sangat cepat terjadi selama fase vegetatif dan pengisian biji. Oleh karena itu, pada praktikum Klinik Tanaman acara 1 ini akan dilakukan pengamatan mengenai identifikasi gejala defisiensi dan kelebihan unsur hara mikro pada tanaman. Dengan adanya praktikum ini diharapkan nantinya akan diketahui gejala-gejala yang timbul pada suatu tanaman yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.
Unsur Hara Sulfur (S) Unsur hara makro esensial yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang hampir sama banyaknya dengan unsur P (Tisdale et al. 1990). Fungsi S : Penyusun penting protein tanaman (sebagai asam amino sistin, metionin, sistein), beberapa hormon tanaman, vitamin (tiamin dan biotin), enzim proteolitik.